Pertelingkuhan Semantik kata ruh, nafs, dan qalb.

Berdasarkan hubungan-hubungan tersebut di atas, maka baik ruh, nafs, maupun qalb sebenarnya memiliki hakikat yang sama, yaitu sebagai bagian psikis manusia yang keberadaannya menjadi penyempurna bagi eksistensi fisik manusia. Dengan demikian, munculnya istilah-istilah yang berbeda untuk satu hakikat yang sama ini dapat dipahami karena adanya karakter dan fungsi yang berbeda dari masing-masing elemen tersebut.
Analogi Hardware-Software
Hubungan keseluruhan elemen psikis antara ruh, nafs, qalb dan atau 'aql ini dapat pula dijelaskan dengan analogi komputer, sebagaimana yang pernah ditulis oleh Agus Mustofa (Surabaya: PADMA Press, 2006). Dalam hal ini, tubuh manusia, ruh dan nafs dapat diibaratkan semacam hubungan antara hardware dan software. Jika tubuh ibarat casing (pembungkus komputer), maka ruh ibarat operating system yang berfungsi menghidupkan jalannya komputer, inilah yang disebut ruh yang kehadirannya mengikuti fitrah Tuhan. Sedangkan progra-progam aplikasi yang bekerja dalam operating system (semisal windows) adalah nafs-nya. Program-progam aplikasi ini sendiri masing-masing memiliki perintah dan kode-kode tertentu yang berbeda antara satu dan yang lainnya, dan ini diibaratkan dengan qalb. Dengan demikian, ruh (operating system) merupakan awal bagi berfungsinya nafs (program aplikasi), sedangkan nafs (program aplikasi) merupakan dasar bagi qalb (perintah-perintah dan kode-kode tertentu). Sehingga jika ruh tidak ada, maka nafspun menjadi tidak berfungsi, dan dengan sendirinya qalb pun tidak bisa menjalankan perintahnya, sebagaimana sebuah komputer yang sedang off atau standby.
0 komentar