Topik Utama Hari Ini

Memaknai "Tulang Rusuk Yang Bengkok"

Diposting oleh ISKANDAR Z 18 Juli 2009

Refleksi Simbolik Asal Penciptaan Wanita
Wanita memang diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam sebelah kiri yang bengkok, sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW (HR. Bukhari-Muslim)., tetapi tulang rusuk yang dimaksud bukanlah dalam pengertian tekstualnya, namun lebih dalam pengertian kontekstaul dan simboliknya. Secara anatomis, tulang rusuk tidak ada yang bengkok, dan kalaupun disebut berada di sebelah kiri, lalu "diambil" untuk dijadikan bahan dasar penciptaan wanita, maka Nabi Adam berarti telah mewariskan genetika yang telah kehilangan salah satu tulang rusuknya. Tetapi nyatanya, Nabi Adam dan manusia keturunannya tidak pernah tercatat sedikitpun mengalami kekurangan tulang rusuk sejak ia pertama kali dilahirkan. Lebih dari itu, memaknai penciptaan wanita sebagai benar "berasal dari tulang rusuk Nabi Adam" mengandung arti bahwa wanita adalah "belahan" Nabi Adam, dan ini mempertegas bahwa wanita hanya merupakan subordinasi laki-laki.
Implikasinya, maka keberadaan wanita hanyalah menjadi pelengkap (untuk tidak mengatakan "pelengkap penderita") laki-laki. Hadis Nabi SAW yang sangat populer di atas senada dengan isi Kitab Perjanjian Lama pada Kejadian 2:22: "Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu, dan: 2:23 "Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Pemaknaan hadis secara tekstual justru membangkitkan sentimen keperempuanan, karena mereka dianggap sebagai makhluk murahan dan rendahan, sehingga muncullah di sana-sini gerakan kebangkitan kaum wanita, salah satunya adalah gerakan feminisme dan emansipasi.
Tanpa bermaksud memihak kepada kaum wanita, pemaknaan tekstual terhadap "Tulang Rusuk yang Bengkok" memang patut ditinjau ulang. Adalah Ibnu 'Arabi, ahli sufi yang lahir pada 17 Ramadhan 560 H/29 Juli 1165 M ini pernah menawarkan pemaknaan simbolik atas tulang rusuk yang bengkok tersebut. Menurutnya, ada dua hal penting yang tersirat dari makna "bengkok", yaitu pertama: munculnya keharusan dan kewajiban seorang pria untuk memperlakukan seorang wanita dengan cara yang lemah-lembut, laksana memperlakukan benda bengkok, yang jika ingin diluruskan haruslah dengan hati-hati, dan jangan dengan cara paksaan atau kekerasan. Kedua: kata "bengkok" berarti mensiratkan adanya kecenderungan, bahwa pria dan wanita sama-sama memiliki kecenderungan, wanita cenderung kepada pria dan pria cenderung kepada wanita. Kecenderung pria kepada wanita adalah karena wanita merupakan pasangan dan belahan dirinya, sedangkan kecenderungan wanita kepada pria adalah karena pria merupakan "kampung halaman" bagi wanita. Lantaran belahan jiwa dan kampung halaman, pria dan wanita bisa memadu cinta dan asmara. Inilah siratan simbolik sebuah "tulang rusuk yang bengkok". Wallau A'lam.

0 komentar

Posting Komentar

Berikan komentar anda, karena ia akan bermanfaat bagi yang mau melihat dan mendengar

ASSALAMU'ALAIKUM

My Twitter

ChatWithMe

Pesan Singkat